Bertanam di polybag merupakan solusi yang praktis ketika lahan terbatas atau tidak memungkinkan untuk ditanami secara langsung. Khusus untuk tanaman umbi-umbian seperti jahe, kunyit, temugiring, dan sejenisnya, berikut adalah panduan lengkap ala Ayah Manjel bagaimana cara menanam umbi-umbian di polybag mulai dari persiapan media tanam hingga perawatan.
Persiapkan media tanam yang baik dengan campuran sebagai berikut:
- Tanah: 1 bagian
- Kohe (Kotoran Hewan): 1 bagian
- Sekam Bakar: 1 bagian
Untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman, gunakan juga QRV dan QRG dari awal.
Langkah-langkah Bertanam:
- Campurkan tanah, kohe, dan sekam bakar hingga merata, kemudian semprot dengan ROMA (agen pengurai organik mikroba alami).
- Dua jam setelah semprotan ROMA, semprotkan QRR decomposer dan Trichoderma untuk melindungi tanaman dari penyakit. Diamkan media selama 1 minggu agar proses biologis berlangsung.
- Isi polybag atau karung hingga 2/3 bagian dengan media tanam yang telah disiapkan.
- Pilih benih yang sudah tua dan memiliki calon tunas. Tanam 1-2 rimpang dalam satu polybag.
- Setelah menanam benih, segera siram dengan larutan ROMA untuk merangsang pertumbuhan awal.
- Satu minggu setelah penanaman, siram media dengan QRV sebanyak 100 ml per polybag. Ulangi penyiraman dengan QRV setiap 2 minggu sekali.
- Pada umur 2 bulan, pangkas tanaman, sisakan 2-3 batang saja untuk memastikan energi fokus pada pembentukan umbi.
- Pada umur 4 bulan, ulangi pemangkasan, sisakan 3-4 batang saja.
- Setelah tanaman berumur 5 bulan, aplikasikan QRG sebanyak 200 ml per polybag untuk merangsang pembentukan dan pembesaran umbi.
Catatan:
- Semprotkan ROMA dan Trichoderma secara rutin seminggu sekali untuk menjaga kesehatan tanaman.
- Jika tanaman tidak dipangkas pada umur 2 dan 4 bulan, hasilnya akan lebih banyak daun dan akar, tetapi umbi akan kurang berkembang.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memaksimalkan hasil panen umbi-umbian dari polybag secara efektif meskipun dalam skala kecil atau di lahan terbatas.
Semoga bermanfaat!