20250308 104321 0000 20250308 104321 0000

Budidaya Pepaya Pola KP2M

Berikut adalah panduan budidaya pepaya pola KP2M. Diawali dengan persiapan semai benih, media semai harus dipastikan baik agar benih tumbuh sehat dan terhindar dari hama serta penyakit.

Komposisi Media Semai:

  • Tanah gembur (1 bagian) – disarankan berasal dari bawah pohon bambu
  • Arang sekam (½ bagian)
  • Cocopeat (½ bagian)
  • ROMA

Cara Membuat Media Semai:

  1. Campurkan seluruh bahan hingga merata.
  2. Semprot atau kocor dengan ROMA hingga benar-benar basah.
  3. Pada hari kedua, semprot atau kocor dengan AJR hingga basah merata.
  4. Pada hari ketiga, semprot atau kocor dengan Trichoderma di pagi hari dan QRR Decomposer di sore hari.
  5. Pada hari keempat, aplikasikan mikoriza dengan cara disemprot atau dikocor.
  6. Diamkan media selama 2 minggu, boleh ditutup atau tidak, asalkan tidak terkena hujan.
  7. Setelah 2 minggu, masukkan media ke dalam polybag, tray, atau wadah semai lainnya.

Persiapan Benih

Sebelum disemai, benih perlu direndam dengan larutan alami untuk meningkatkan daya tumbuhnya.

Bahan Rendaman:

  • Air kelapa (1 liter)
  • Bawang merah (10 siung)
  • Bawang putih (10 siung)

Langkah Penyemaian Benih:

  1. Blender seluruh bahan selama 10 menit, lalu diamkan selama 6–24 jam.
  2. Saring larutan tersebut agar tidak ada ampas yang tersisa.
  3. Rendam benih pepaya dalam larutan selama 3–5 menit, kemudian tiriskan.
  4. Tanam benih ke dalam media semai sedalam 1 cm.
  5. Siram dengan air biasa, lalu tutup menggunakan plastik atau kain hitam.
  6. Diamkan selama 2–3 hari hingga benih mulai berkecambah (sprout), lalu buka penutupnya.
  7. Semprot secara rutin dengan air agar media tetap lembab.
  8. Saat benih berusia 5 hari, semprot tipis dengan ROMA.
  9. Setelah tumbuh 4 helai daun (sekitar 3 minggu), bibit siap dipindahkan ke lahan.

Persiapan Lahan (Dapat dilakukan bersamaan dengan penyemaian benih)

  1. Buat lubang tanam berbentuk gundukan dengan ukuran 50x50x50 cm.
  2. Atur jarak tanam: panjang 3 meter, antar lubang 4 meter, tinggi gundukan 1 jengkal.
  3. Biarkan lubang terkena sinar matahari selama 1–3 hari.
  4. Semprot lubang dengan ROMA di pagi hari dan AJR di sore hari.
  5. Campurkan 1 ember pupuk kandang/kompos/rumput dengan tanah (perbandingan 1:1).
  6. Aduk hingga merata, lalu semprot dengan ROMA (pagi) dan AJR (sore).
  7. Keesokan harinya, semprot atau kocor dengan Trichoderma (pagi) dan QRR Decomposer (sore).
  8. Masukkan kembali campuran tanah ke dalam lubang.
  9. Semprot permukaan tanah dengan Metharizium.
  10. Diamkan gundukan minimal 2 minggu agar proses fermentasi berjalan optimal.
  11. Sehari sebelum bibit dipindahkan, semprot atau kocor gundukan dengan QRV (dosis standar).
  12. Pindahkan bibit ke lahan pada sore hari, dengan posisi miring 45 derajat agar tanaman tidak tumbuh terlalu tinggi. Pastikan tanaman ditanam dengan lajur menghadap barat dan timur.

Perawatan Tanaman

  1. QRV diberikan seminggu sekali dengan dosis 1 gelas per tanaman.
  2. Jika batang bagian bawah mulai terlihat bengkok, timbun dengan tanah hingga batas batang yang lurus (usia 2 bulan).
  3. Usia 3 bulan, semprot QRG setiap 2 minggu sekali dengan dosis standar.
  4. Setelah tanaman mulai berbunga, QRG diberikan seminggu sekali.
  5. Ketika buah mulai terbentuk, tingkatkan dosis QRG menjadi dua kali lipat.
  6. ROMA disemprot dari bawah ke atas, sementara AJR diberikan setiap 2 minggu sekali (pada musim hujan seminggu sekali).

Catatan:

Penyiraman disesuaikan dengan keadaan lahan

Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Jejak

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Produk
0
Keranjang
Akun
Panduan
Konsultasi