Berikut adalah panduan budidaya pepaya pola KP2M. Diawali dengan persiapan semai benih, media semai harus dipastikan baik agar benih tumbuh sehat dan terhindar dari hama serta penyakit.
Komposisi Media Semai:
- Tanah gembur (1 bagian) – disarankan berasal dari bawah pohon bambu
- Arang sekam (½ bagian)
- Cocopeat (½ bagian)
- ROMA
Cara Membuat Media Semai:
- Campurkan seluruh bahan hingga merata.
- Semprot atau kocor dengan ROMA hingga benar-benar basah.
- Pada hari kedua, semprot atau kocor dengan AJR hingga basah merata.
- Pada hari ketiga, semprot atau kocor dengan Trichoderma di pagi hari dan QRR Decomposer di sore hari.
- Pada hari keempat, aplikasikan mikoriza dengan cara disemprot atau dikocor.
- Diamkan media selama 2 minggu, boleh ditutup atau tidak, asalkan tidak terkena hujan.
- Setelah 2 minggu, masukkan media ke dalam polybag, tray, atau wadah semai lainnya.
Persiapan Benih
Sebelum disemai, benih perlu direndam dengan larutan alami untuk meningkatkan daya tumbuhnya.
Bahan Rendaman:
- Air kelapa (1 liter)
- Bawang merah (10 siung)
- Bawang putih (10 siung)
Langkah Penyemaian Benih:
- Blender seluruh bahan selama 10 menit, lalu diamkan selama 6–24 jam.
- Saring larutan tersebut agar tidak ada ampas yang tersisa.
- Rendam benih pepaya dalam larutan selama 3–5 menit, kemudian tiriskan.
- Tanam benih ke dalam media semai sedalam 1 cm.
- Siram dengan air biasa, lalu tutup menggunakan plastik atau kain hitam.
- Diamkan selama 2–3 hari hingga benih mulai berkecambah (sprout), lalu buka penutupnya.
- Semprot secara rutin dengan air agar media tetap lembab.
- Saat benih berusia 5 hari, semprot tipis dengan ROMA.
- Setelah tumbuh 4 helai daun (sekitar 3 minggu), bibit siap dipindahkan ke lahan.
Persiapan Lahan (Dapat dilakukan bersamaan dengan penyemaian benih)
- Buat lubang tanam berbentuk gundukan dengan ukuran 50x50x50 cm.
- Atur jarak tanam: panjang 3 meter, antar lubang 4 meter, tinggi gundukan 1 jengkal.
- Biarkan lubang terkena sinar matahari selama 1–3 hari.
- Semprot lubang dengan ROMA di pagi hari dan AJR di sore hari.
- Campurkan 1 ember pupuk kandang/kompos/rumput dengan tanah (perbandingan 1:1).
- Aduk hingga merata, lalu semprot dengan ROMA (pagi) dan AJR (sore).
- Keesokan harinya, semprot atau kocor dengan Trichoderma (pagi) dan QRR Decomposer (sore).
- Masukkan kembali campuran tanah ke dalam lubang.
- Semprot permukaan tanah dengan Metharizium.
- Diamkan gundukan minimal 2 minggu agar proses fermentasi berjalan optimal.
- Sehari sebelum bibit dipindahkan, semprot atau kocor gundukan dengan QRV (dosis standar).
- Pindahkan bibit ke lahan pada sore hari, dengan posisi miring 45 derajat agar tanaman tidak tumbuh terlalu tinggi. Pastikan tanaman ditanam dengan lajur menghadap barat dan timur.
Perawatan Tanaman
- QRV diberikan seminggu sekali dengan dosis 1 gelas per tanaman.
- Jika batang bagian bawah mulai terlihat bengkok, timbun dengan tanah hingga batas batang yang lurus (usia 2 bulan).
- Usia 3 bulan, semprot QRG setiap 2 minggu sekali dengan dosis standar.
- Setelah tanaman mulai berbunga, QRG diberikan seminggu sekali.
- Ketika buah mulai terbentuk, tingkatkan dosis QRG menjadi dua kali lipat.
- ROMA disemprot dari bawah ke atas, sementara AJR diberikan setiap 2 minggu sekali (pada musim hujan seminggu sekali).
Catatan:
Penyiraman disesuaikan dengan keadaan lahan
Semoga bermanfaat!