fajruddin mudzakkir 6NiUh7ZPumY unsplash fajruddin mudzakkir 6NiUh7ZPumY unsplash

Budidaya Padi Pola KP2M

Olah lahan

  1. Masukkan AJR/ROMA, tricho, mikoriza, metarhizium, QRR (setiap perlakuan diberikan selisih 1-3 hari)
  2. Untuk 1 hektar dibutuhkan masing-masing perlakuan sebanyak 1000 L

Olah Benih

  1. Pilih varietas bebas tetapi pastikan benih sehat dan berkualitas
  2. Siapkan ekstrak bawang merah & bawang putih, 1 liter air kelapa dadakan : 10 siung besar
  3. Blender hingga halus dan diamkan selama 6 jam
  4. Setelah didiamkan, peras dan dan saring
  5. Tambah Air sebanyak 10 liter dan rendam benih selama 10 menit
  6. Saring dan tiriskan semua benih dengan serempak
  7. Siapkan Asam sulfat/air aki (H2SO4) atau hidrogen peroksida (H2O2)
  8. H2O2 = 1 ml untk 1 liter air (lebih disarankan oleh Ayah), H2SO4 50% = 2 ml untuk 1 liter
  9. Rendam selama 3-5 menit
  10. Saring dan tiriskan semua benih dengan serempak
  11. Netralkan

Catatan :

Olah benih ini tidak hanya untuk padi, tapi bisa untuk benih tanaman lain

Apa fungsi ekstrak bawang? Agar pada saat keluarnya kecambah bisa serentak dan cepat karena kandungan hormon yang ada di bawang
Apa fungsi H2SO4/H2O2? Mematikan calon virus, mikroba, dll di dalam benih

Semai

  1. Olah media untuk semai dengan AJR, ROMA, Trichoderma, Miko, Metha, dan QRR
  2. Media yang bisa dipakai contohnya tanah 2 : arang sekam 1
  3. Tebal lapisan pertama 3 cm, atasnya tabur benih, lalu tutup dengan tanah setebal 1 cm
  4. Taruh di tempat teduh dan spray media sampai lembab dan tutup dengan kain/plastik warna hitam
  5. Ketika sudah tumbuh kecambah 1-2 mili, buka tutup
  6. Usia 5 hari setelah semai, semprot ramuan anti virus (daun pagoda, daun bunga pukul empat, daun bayam duri)

Sebelum pindah lahan

  • Setelah olah lahan, rendam lahan dengan air jangan sampai surut selama 11 hari (lama rendam sesuaikan dengan lahan masing masing daerah). Pada 3 hari sebelum semai selesai, surutkan air. Lakukan proses ini bersamaan dengan proses semai 14 hari
    Pada 3 hari sebelum pindah lahan, boleh disemprotkan herbisida pra tumbuh pada lahan jika ingin mencegah pertumbuhan rumput
  • Cek pH lahan sebelum 3 hari pindah lahan dan kondisi air sudah surut. Jika pH < 6, tambahkan kalsium dan magnesium 1. Perbandingan kalsium 98% : 2kg, MgSO4 : 1 kg, air 200 liter, QRR 100 ml. Spray secara merata
  • Boleh ditambah dolomit, tapi dengan catatan dolomit yang sudah diekstasasi. Jika pakai dolomit 20 kg : 200 liter air, aduk dan masukkan QRR min. 100 ml. Diamkan sehari semalam. Spray secara merata. Biasanya 1 hektar butuh 3 drum dolomit
  • Sehari sebelum tandur, kocor dengan QRV secara merata (dosis 2500-3000 ppm)

Perawatan

  1. Setelah tandur/sehari setelah tandur, bikinkan parit. Fungsinya agar tidak stressing dan pengadaptasian akar, serta menghindari keong tinggal di padi
  2. Seminggu setelah tandur semprot ROMA, AJR, dan perekat (saran disemprot pada waktu yang berbeda)
  3. Hari ke 12/14, semprotkan QRV dan WAJIB gasrok dan putuskan akar padi
  4. Hari ke 22/24 (10 hari setelah gasrok pertama), ulangi lagi QRV dan gasrok pada padi
  5. Hari ke 32/34, ulangi lagi pemberian QRV
  6. Hari ke 50, berikan QRG, booster, air rendaman arang sekam murni, dan KCL 3-5kg (untuk 200 liter).
  7. Hari ke 60, berikan QRG, booster, dan minimal air leri 50% dan rendaman arang sekam 50%, KCL 3-5kg (untuk 200 liter
  8. Hari ke 70, berikan QRG, booster, 100% air leri, dan KCL 3-5kg (untuk 200 liter)
  9. Setelah lebih dari 70 hari, pastikan parit tetap ada air/lembab

Catatan:

Seminggu sekali berikan ROMA & AJR untuk menghindari hama

Tinggalkan Jejak

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Produk
0
Keranjang
Akun
Panduan
Konsultasi