Berikut adalah cara membuat asam humat by Ayah Manjel :
Asam humat memiliki peran penting dalam pertanian, karena mampu mengurangi kebutuhan pupuk hingga 60-70%.
Asam humat berfungsi untuk menggemburkan tanah, meningkatkan kesehatan tanah, dan meningkatkan nilai KTK (kapasitas tukar kation).
Tidak semua bahan organik bisa dijadikan asam humat. Proses yang tepat sangat penting untuk menghasilkan asam humat berkualitas.
Ayah telah mencoba berbagai bahan seperti eceng gondok, daun-daunan, jerami padi, dan lahan gambut, dengan hasil yang hampir sama, meskipun eceng gondok memberikan hasil terbaik.
Jika prosesnya tepat, asam humat dengan kandungan hingga 34% bisa dihasilkan, dan kebutuhan tanaman yang optimal adalah 5%.
Bahan-Bahan:
- Bahan Hijauan:
Rumput, eceng gondok, jerami padi, kipait, atau tanaman lain yang hijau dan lebar. Semakin hijau semakin baik.
Contoh:
– Rumput: 100 kg
– Bahan yang paling baik: Eceng gondok dan kipait - Kohe (kotoran hewan) ayam, sapi, kelinci, atau lainnya 30 kg
- Dedak Padi 5 kg (bisa diganti dengan ampas singkong atau ampas sawit, tetapi dedak padi adalah yang terbaik)
- QRR Decomposer/QRR 21 50 ml
- Gula Aren 1/4 kg
Cara Membuat:
- Aktivasi QRR, Gula aren dicairkan dengan air panas (1 liter). Setelah hancur dan dingin, masukkan QRR. Biarkan selama 1 jam, atau lebih baik selama 1 hari penuh.
- Hancurkan bahan hijauan sehalus mungkin, semakin halus semakin baik.
- Pencampuran
– Campurkan bahan hijauan, bahan organik hewani, dan dedak padi. Aduk hingga merata.
– Basahi campuran tersebut dengan larutan QRR yang telah diaktifkan. - Fermentasi:
– Untuk Asam Humat Padat: Masukkan campuran tersebut ke dalam wadah atau plastik, tutup rapat (anaerob) dan biarkan fermentasi.
– Untuk Asam Humat Cair: Masukkan campuran tersebut ke dalam drum berisi 200 liter air (lebih baik menggunakan air cucian beras). Tutup rapat dengan ruang kosong 10%.
Proses Fermentasi:
- Fermentasi terbaik berlangsung selama 90 hari, menghasilkan asam humat yang lebih tinggi daripada asam vulfat dan kebutuhan di lahan hanya 5%.
- Ciri-ciri Asam Humat:
– Asam humat: Berwarna coklat kehitaman.
– Asam vulfat: Berwarna kekuningan.
– Humin: Berwarna hitam pekat. - Tahap Fermentasi:
– 1-30 hari: Asam vulfat lebih tinggi daripada asam humat (perbandingan 4:1).
– 60 hari: Kandungan asam vulfat dan asam humat seimbang.
– 90 hari: Asam humat lebih tinggi daripada asam vulfat (perbandingan 3:2).
Dosis Penggunaan:
- Asam Humat Padat: Larutkan kembali dengan air sebelum digunakan.
- Asam Humat Cair: Peras dan ambil airnya saja.
- Penggunaan per Hektar:
– Fermentasi 90 hari: 8 liter
– Fermentasi 60 hari: 20 liter
– Fermentasi 3-4 minggu: 50 liter
Aplikasi:
- Saat olah lahan
- Saat pemupukan:
– Kocor: Jika menggunakan pupuk dengan ppm 4000-5000, tambahkan 1 liter asam humat untuk 200 liter air.
– Spray: Jika menggunakan pupuk dengan ppm 2000-2500, tambahkan 1/2 liter asam humat untuk 200 liter air.
– Dapat digunakan pada fase vegetatif dan generatif tanaman.
Sangat seneng bisa belajar dengan team ijokota , semoga ilmu telah praktekan menkadi amal yg tidak terputus bagi kita semua..salam revo
aamiin.. terima kasih pak, semoga bisa bermanfaat🙏