Pada artikel ini, akan dibahas cara membuat pestisida nabati terbaik dari bahan-bahan yang mudah didapat.
Pestisida kimia seringkali meninggalkan residu berbahaya dan dapat merusak ekosistem. Untungnya, ada alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Pestisida nabati memanfaatkan bahan alami untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Manfaat Pestisida Nabati Alami
Memilih pestisida nabati alami membawa banyak keuntungan bagi Anda dan lingkungan.
Manfaat utamanya adalah sifatnya yang ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu berbahaya.
Ini artinya, buah dan sayuran yang Anda panen akan lebih aman untuk dikonsumsi keluarga.
Selain itu, pestisida nabati umumnya aman bagi manusia dan hewan peliharaan.
Biaya pembuatannya juga jauh lebih terjangkau karena memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar kita.
Keunggulan Pestisida Nabati | Kelemahan Pestisida Nabati |
Murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani | Daya kerjanya relatif lambat |
Relatif aman terhadap lingkungan | Tidak membunuh hama atau penyakit secara langsung |
Tidak menyebabkan keracunan pada tanaman | Tidak tahan terhadap sinar matahari |
Hama sulit menjadi kebal terhadapnya | Kurang praktis digunakan |
Bisa dikombinasikan dengan metode pengendalian lain | Tidak tahan lama saat disimpan |
Menghasilkan produk pertanian yang sehat dan bebas residu kimia | Perlu disemprotkan berulang kali untuk hasil maksimal |
Bahan Dasar Pestisida Nabati
Pestisida nabati dibuat dari beragam bahan alami yang memiliki sifat insektisida atau fungisida.
Mengenali bahan-bahan ini adalah langkah awal penting dalam membuat formulasi yang efektif. Berikut merupakan bahan-bahan tebaik yang kami rekomendasikan :
Bawang Putih
Bawang putih bukan hanya bumbu dapur, tetapi juga agen anti-hama yang kuat.
Kandungan alisin di dalamnya bersifat anti-bakteri dan anti-jamur, sehingga efektif melawan berbagai penyakit tanaman.
Pestisida bawang putih sangat baik untuk mengusir hama pengunyah seperti ulat dan hama pengisap seperti kutu daun.
Daun Sirsak
Daun sirsak mengandung senyawa annonacin yang berperan sebagai insektisida alami.
Ekstrak daun sirsak sangat ampuh untuk membasmi ulat dan kutu daun yang sering menyerang tanaman.
Bahan ini relatif mudah ditemukan, terutama jika Anda memiliki pohon sirsak di sekitar rumah.
Cabai Rawit
Rasa pedas pada cabai rawit berasal dari capsaicin, zat yang sangat tidak disukai hama.
Pestisida dari cabai rawit efektif untuk mengusir berbagai hama pengganggu, termasuk semut dan serangga kecil lainnya.
Gunakan dengan hati-hati karena sifatnya yang pedas juga bisa mengiritasi kulit.
Daun Nimba (Mimba)
Daun nimba (atau mimba) adalah salah satu bahan pestisida nabati paling terkenal karena mengandung azadirachtin.
Senyawa ini bekerja sebagai anti-feeder (membuat hama enggan makan) dan mengganggu siklus pertumbuhan hama.
Pestisida nimba memiliki spektrum luas dan efektif untuk berbagai jenis hama.
Lengkuas
Mirip dengan bawang putih, lengkuas memiliki sifat anti-jamur dan anti-bakteri.
Ekstrak lengkuas dapat membantu mengatasi berbagai penyakit tanaman yang disebabkan oleh patogen.
Ini adalah pilihan bagus untuk menjaga kesehatan tanaman secara keseluruhan.
Sereh Wangi
Sereh wangi dikenal memiliki aroma khas yang tidak disukai banyak serangga.
Minyak atsiri yang terkandung di dalamnya efektif untuk mengusir nyamuk, kutu, dan serangga pengganggu lainnya.
Penggunaannya juga bisa memberikan aroma segar di sekitar kebun.
Akar Tuba
Akar tuba mengandung rotenon, sebuah senyawa alami yang sangat efektif sebagai racun kontak dan lambung bagi serangga.
Penggunaan akar tuba sangat ampuh untuk membasmi hama seperti kutu daun dan ulat.
Namun, perlu diingat bahwa rotenon juga beracun bagi ikan, jadi gunakan dengan sangat hati-hati di dekat perairan.
Kacang Babi (Tephrosia sp.)
Kacang babi, terutama dari genus Tephrosia (misalnya Tephrosia vogelii), juga dikenal memiliki potensi sebagai pestisida nabati.
Tanaman ini mengandung rotenoid seperti rotenon, deguelin, dan tephrosin, yang bersifat insektisida kuat.
Ekstrak dari daun atau bijinya telah terbukti efektif mengendalikan berbagai jenis hama, termasuk ulat dan kutu.
Cara Membuat Pestisida Nabati
Ada beberapa metode umum untuk membuat pestisida nabati alami, tergantung pada jenis bahan dan tujuan penggunaannya.
Memahami metode ini akan membantu Anda menghasilkan larutan yang efektif.
Berikut merupakan tiga metode yang sering digunakan:
Fermentasi

Metode fermentasi melibatkan perendaman bahan-bahan alami dalam air selama beberapa waktu dengan menggunakan mikroba baik.
Proses ini memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk menguraikan senyawa aktif dalam bahan.
Hasilnya, senyawa tersebut menjadi lebih mudah diserap tanaman atau lebih ampuh melawan hama. Contoh populer termasuk fermentasi bawang putih atau daun mimba.
Ekstraksi (Penyaringan)
Metode ekstraksi adalah cara cepat untuk mendapatkan sari pati dari bahan.
Bahan-bahan seperti cabai atau bawang putih ditumbuk atau diblender, kemudian dicampur dengan air.
Larutan ini selanjutnya disaring untuk memisahkan ampasnya, dan hasilnya siap digunakan sebagai semprotan pestisida.
Perebusan
Metode perebusan digunakan untuk mengeluarkan senyawa aktif dari bahan dengan bantuan panas.
Bahan seperti daun mimba atau sereh dapat direbus dalam air.
Setelah dingin, air rebusan disaring dan bisa langsung digunakan.
Penting untuk tidak merebus terlalu lama agar senyawa aktif tidak rusak.
Cara Membuat ROMA 1
By Ayah Manjel
Bahan Dasar:
- Air matang: 10 liter
- Buah pinang: 1 kg
- Daun sirsak: 1 kg
- Daun serai: 1 kg
- Cabai: 1 kg
- Bawang putih: ½ kg
Cara Pembuatan:
- Tumbuk halus buah pinang, termasuk kulit dan bijinya.
- Tumbuk atau blender daun sirsak hingga halus.
- Campurkan semua bahan dengan air matang.
Dosis:
Campurkan 10 ml larutan dengan 1 liter air.
Sasaran:
Efektif untuk mengendalikan hama ulat, thrips, kutu daun, belalang, wereng, dan walang sangit.
Catatan:
- Gunakan buah pinang yang tidak terlalu muda, dengan bagian pangkal yang berwarna coklat kemerahan dan memiliki rasa sepat serta pahit yang kuat. Jangan gunakan pinang yang sudah menguning.
- Pinang bisa diganti dengan biji mahkota dewa yang sudah tua, dengan jumlah bahan yang digandakan.
- Gunakan daun sirsak yang tua, hindari yang masih muda.
- Bagian serai yang paling berkhasiat adalah 5 cm di atas akar. Seluruh bagian serai, termasuk batang dan daunnya, bisa digunakan.
- Gunakan cabai rawit merah yang matang di pohon agar khasiatnya lebih optimal.
- Larutan ROMA ini dapat disimpan selama 1-6 bulan.
- Jika menambahkan bawang putih dan cabai, aplikasikan segera setelah pencampuran untuk menjaga kandungan aktifnya.
- Bisa ditambahkan QRR Decomposer untuk meningkatkan efektivitas.
- Untuk mencegah hama kembali, ambil beberapa hama, hancurkan, lalu tambahkan ke dalam ROMA 1.
Cara Membuat ROMA 2
By Ayah Manjel
Bahan Dasar:
- Buah pinang atau kenikir: 1 kg
- Daun sirsak: 1 kg
- Batang serai: ½ kg
- Daun sirih: ¼ kg
- Bawang putih: ½ kg
- Cabe rawit merah: ½ kg
- Daun tembakau atau tembakau jadi: ¼ kg
- Air bersih: 20 liter
Cara Pembuatan:
- Tumbuk buah pinang hingga halus, termasuk kulit dan bijinya.
- Tumbuk atau blender daun sirsak, batang serai, daun sirih, bawang putih, cabe rawit, dan daun tembakau.
- Campurkan semua bahan yang telah dihaluskan dengan air bersih.
- Diamkan campuran selama satu hari satu malam.
Dosis:
- Gunakan 20 ml campuran yang telah jadi dan tambahkan 1 liter air, atau 1 gelas campuran untuk 10 liter air.
- Aplikasi sebaiknya dilakukan setiap minggu sekali.
Sasaran:
- Ramuan ini efektif untuk mengatasi hama seperti ulat, trip, kutu daun, belalang, wereng, dan walangsangit.
- Penggunaan yang konsisten dan teratur dapat mencegah tanaman terkena infeksi fungi dan virus.
Catatan:
- Pilih buah pinang yang cukup tua tetapi belum kuning untuk hasil terbaik.
- Ramuan ini paling efektif jika langsung diaplikasikan. Jika ingin disimpan lebih lama, tambahkan QRR Decomposer, dan ramuan bisa disimpan hingga 6 bulan.
- Pengalaman unik menunjukkan bahwa jika ingin hama tidak kembali, ambil beberapa hama tersebut, hancurkan, tambahkan ke dalam ROMA, dan fermentasikan selama sehari semalam.
Cara Membuat ROMA 3
By Ayah Manjel
Bahan Dasar (Untuk 10 Liter):
-
Bawang putih – ¼ hingga ½ kg
-
Cabe rawit merah (langsung dari pohon) – 1 ons
-
Tembakau segar (boleh yang hitam) – 1,5 ons
-
Akar dan batang serai (1 jengkal dari akar) – 20 batang
-
Jahe (jenis apa saja) – 1 ons
-
Lengkuas – 1 ons
-
Daun sirih (jenis apa saja) – 100 lembar
-
Cuka – 200 ml
-
Menyan biasa – 150 gram
-
Alkohol (minimal 70%) atau metanol – 1 liter
-
Air cucian beras – 3 liter
-
QRR – 100 ml
-
Guren – 1 ons
-
Buah mengkudu muda (yang masih hijau) – 1 kg
Cara Pembuatan:
-
Cuci bersih bahan nomor 1–7 dan 14, lalu blender hingga halus.
-
Tumbuk halus menyan, kemudian larutkan dengan metanol atau alkohol 70–90%.
-
Setelah larut, tambahkan air cuka ke dalam larutan menyan.
-
Masukkan semua bahan yang sudah disiapkan ke dalam satu wadah.
-
Tambahkan air rendaman bekas karbit (1 kg, belum terkena air hujan selama 24 jam), atau gunakan air biasa sebanyak 6 liter.
-
Aktifkan QRR menggunakan guren.
-
Campurkan semua bahan, lalu fermentasikan selama 1 minggu. Sisakan ruang kosong 10% dalam wadah fermentasi. Gunakan aerator untuk membantu sirkulasi udara.
Dosis:
- Dosis 100 mili pertangki
Catatan:
- Penyimpanan 3 bulan masih oke
Beberapa Bahan Pelengkap ROMA
Aplikasi ROMA sering terbukti efektif di satu wilayah namun kurang menggigit di wilayah lain.
Ramuan ini dibuat oleh Ayah Manjel sebagai upaya mengatasi efek kekebalan hama akibat penggunaan pestisida kimia secara berlebihan oleh petani.
Untuk menambah daya gedor ROMA, berikut adalah daftar tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan:
-
Babandotan (daun, batang, dan akar) – insektisida
-
Bawang (umbi) – insektisida dan fungisida
-
Bengkoang (daun dan biji) – insektisida
-
Brotowali (batang) – insektisida
-
Cengkeh (daun dan bunga) – antibakteri, antifungi, atraktan
-
Gadung (umbi) – rodentisida dan insektisida
-
Jarak (biji dan daun) – rodentisida (tikus)
-
Kecubung (biji dan daun) – insektisida
-
Dlingo (rimpang) – insektisida dan fungisida
-
Kunyit (akar) – nematisida dan rodentisida (tikus)
-
Mahani (biji) – insektisida
-
Mimba (biji) – insektisida dan nematisida
-
Piretrum (bunga) – insektisida
-
Sirsak (daun dan biji) – insektisida
-
Sirih (daun) – antibakteri dan antifungi
-
Srikaya (biji) – insektisida dan nematisida
-
Tembakau (daun) – insektisida
-
Tembelekan (bunga dan daun) – insektisida
-
Tuba (akar) – insektisida
-
Jahe (akar) – insektisida
Mantap