Untitled design Untitled design

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Tankos Sawit

Cara membuat pupuk kompos dari tankos sawit merupakan langkah praktis dan ramah lingkungan untuk mengolah limbah perkebunan menjadi sumber nutrisi yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman.

Pupuk organik merupakan salah satu solusi penting dalam pertanian berkelanjutan untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen tanpa merusak lingkungan.

Di Kebun KUD Bina Sejahtera, Desa Kerta Mukti, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, telah diterapkan proses pembuatan pupuk organik cair dan padat yang efektif dan ramah lingkungan.

IMG 7665IMG 7668IMG 7667 IMG 7666

Berikut cara membuat pupuk kompos dari tankos sawit.

Tahapan Pembuatan Pupuk Organik

Pembuatan pupuk organik di Kebun KUD Bina Sejahtera dilakukan melalui tiga tahap fermentasi dengan bahan-bahan alami dan pupuk tambahan yang kaya nutrisi.

Fermentasi I

Bahan-bahan yang digunakan pada tahap pertama fermentasi ini meliputi:

  1. QRR / QRR 21 = 0,5 liter
  2. Gula aren = 1 liter
  3. Air kelapa = 10 liter
  4. Kentang = 1 kg

Langkah:

  1. Semua bahan dicampur menjadi satu, kemudian dimasukkan ke dalam derigen dengan ruang kosong sekitar 10%.
  2. Proses fermentasi dilakukan selama 7 hari. Tahap ini bertujuan untuk mengaktifkan mikroorganisme awal yang akan membantu proses penguraian bahan organik.

Fermentasi II

Pada tahap kedua, bahan-bahan yang digunakan lebih lengkap dan melibatkan pupuk mineral untuk memperkaya kandungan nutrisi pupuk organik:

  1. QRR / QRR 21 yang sudah aktif = 1 liter
  2. Air leri (cucian beras) = 100 liter
  3. Gula aren = 1 liter
  4. Pupuk dolomit = 5 kg
  5. Pupuk urea = 1 kg
  6. Pupuk TSP = 1,5 kg
  7. Pupuk KCL = 5 kg
  8. Pupuk borate = 1 kg
  9. Daun kelor = 1 kg
  10. Air kelapa = 10 liter
  11. Kentang = 1 kg
  12. Terasi = 1 kg
Langkah:
  1. Semua bahan dicampur menjadi satu, lalu dimasukkan ke dalam drum berukuran 200 liter dengan ruang kosong 10%.
  2. Proses fermentasi dilakukan selama 18 hari atau lebih. Tahap ini bertujuan mengoptimalkan kandungan nutrisi dan memperkaya mikroorganisme pengurai.

Fermentasi III

Tahap ketiga merupakan fermentasi skala besar dengan bahan-bahan yang lebih banyak dan beragam:

  • Tankos kelapa sawit = 6 rit
  • Solid = 2 rit
  • Arang = 15 kg
  • Pupuk dolomit= 300 kg
  • Kotoran hewan ternak:
    • Sapi = 21 kg
    • Kambing = 26 kg
    • Ayam = 16 kg
  • Air buangan limbah pabrik kelapa sawit
  • QRR / QRR 21 pada fermentasi II = 2.000 liter
Langkah:
  1. Semua bahan dicampur dan difermentasi dalam jumlah besar selama 21 hari atau lebih.
  2. Proses ini menghasilkan pupuk organik padat dan cair yang kaya akan nutrisi dan mikroorganisme bermanfaat untuk tanah dan tanaman.

Cara Aplikasi

  • Pupuk cair = Cairkan larutan sampai mencapai 4500 ppm. Dosis untuk 10 liter/1 kali aplikasi untuk 1 pokok sawit
  • Pupuk padat = Campuran dari jangkos, kohe, dan solid yang difermentasi. Dosis minimal 1 karung untuk 1 pokok sawit

Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Jejak

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Produk
0
Keranjang
Akun
Panduan
Konsultasi