Berikut adalah langkah-langkah cara membuat pupuk P (fosfat) dari daun kering yang dapat digunakan sebagai alternatif selain batang pisang:
Bahan-Bahan:
- Daun-daun kering: Sebanyak satu karung daun-daun yang benar-benar sudah kering (jatuh sendiri dari pohon), sebaiknya daun dari pohon buah-buahan dan berdaun agak lebar.
- Air: Secukupnya untuk merendam daun dalam wadah.
Langkah-Langkah Pembuatan Pupuk P (Fosfat):
- Ambil daun kering yang sudah jatuh dari pohon (pastikan benar-benar kering).
- Remas-remas daun tersebut hingga hancur menjadi potongan kecil-kecil agar lebih mudah terurai.
- Masukkan daun-daun yang sudah diremas ke dalam drum atau wadah apa saja.
- Tambahkan air hingga cukup untuk merendam semua daun yang ada dalam wadah.
- Remas-remas kembali daun yang sudah ditambahkan air selama 15-30 menit. Ini membantu mempercepat proses penguraian dan pelepasan fosfat dari daun.
- Tutup rapat drum atau wadah tersebut, lalu biarkan selama 15 hari untuk proses fermentasi. Selama masa fermentasi, goyang-goyangkan wadah setiap hari agar proses penguraian berjalan merata.
Dosis Penggunaan:
- Kocor ke tanaman: Campurkan 1 liter pupuk daun kering dengan 15 liter air, lalu aplikasikan pada tanaman setiap 2 minggu sekali.
- Pupuk majemuk NPK: Campurkan 1 liter pupuk daun kering, 1 liter urine, dan 1 liter MOL sabut kelapa. Larutan ini bisa menjadi pupuk majemuk NPK yang cukup baik. Untuk aplikasinya, gunakan dosis 1 gelas campuran dalam 10 liter air.
Manfaat:
- Pupuk fosfat dari daun kering ini berfungsi untuk meningkatkan ketersediaan fosfor (P) di tanah, yang penting untuk pertumbuhan akar dan pembentukan bunga dan buah.
- Jika dicampur dengan urine dan sabut kelapa, pupuk ini dapat berfungsi sebagai pupuk majemuk yang juga mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Semoga bermanfaat!