Cara Membuat Pupuk Urea Organik, Solusi untuk Petani Mandiri

Banyak dari kita bertanya bagaimana cara membuat pupuk urea organik secara mandiri.

Pupuk urea adalah jenis pupuk yang mengandung unsur nitrogen (N) dengan kadar yang tinggi, yaitu sebesar 45% – 56%.

Nitrogen sendiri merupakan salah satu zat hara yang sangat diperlukan tanaman pada fase generatif atau fase pertumbuhan.

Tanaman membutuhkan unsur ini untuk pembentukan protein, enzim, dan klorofil, serta berperan dalam pertumbuhan vegetatif tanaman.

Selama ini petani Indonesia biasa menggunakan pupuk urea kimia pada tanaman.

Ketahuilah bahwa penggunaan pupuk kimia tersebut hanya akan mencukupi nutrisi untuk pertumbuhan tanaman, akan tetapi menimbulkan efek buruk yang luar biasa pada ekosistem tempat tanaman tersebut tumbuh.

Terlebih lagi bahan utama membuat pupuk urea kimia ada berasal dari luar negeri.

Hal itu membuat harga pupuk urea kimia akan terus meningkat, sehingga yang menjadi korban adalah para petani kita.

Maka dari itu dibutuhkan solusi terhadap permasalahan ini, kita harus membuat pupuk urea kita sendiri.

Dalam blog ini, kita akan mempelajari bagaimana cara membuat pupuk urea dengan bahan-bahan yang mudah didapat.

Pupuk yang nanti akan kita buat adalah pupuk yang sudah teruji mampu setara dengan pupuk urea kimia.

Jika dibandingkan dengan menggunakan pupuk urea biasanya, ukuran tanah 1 hektar membutuhkan 500 kg pupuk urea.

Namun, jika menggunakan pupuk yang akan kita buat hanya diperlukan 50 liter cairan pupuk untuk 1 hektar lahan.

Alat yang Dibutuhkan:

  • Kolam terpal dengan ukuran 4 x 6 x 1 meter
  • Terpal atau plastik untuk penutup
  • Ember untuk menyiram bahan

Bahan-bahan:

  • Kotoran ayam petelur 10 karung
  • Kotoran ayam pedaging 40 karung
  • Urin kambing 10 liter
  • Urin sapi 40 liter
  • Katalis 50 liter (disediakan BSM)
  • Air 600 liter

Cara Membuat Pupuk Urea:

Sebelum memulai, siapkan terlebih dahulu tempat membuat pupuk urea.

Anda bisa gunakan kolam terpal dengan ukuran 4 meter x 6 meter x 1 meter seperti gambar berikut :

Masukkan kotoran ayam petelur 10 karung dan kotoran ayam pedaging 40 karung  ke dalam kolam terpal.

Setelah semua kotoran ayam sudah dimasukkan, masukkan air sebanyak kurang lebih 5 drum atau pastikan semua bahan terendam dengan merata.

Tuangkan juga katalis 50 liter ke dalam pupuk dan pastikan tersiram dengan merata.

Penggunaan kotoran ayam sebanyak 50 karung ini dapat digunakan untuk 1 hektar lahan pertanian khusus untuk padi dan sayur yang tidak menghasilkan buah.

Selain kotoran ayam, pembuatan pupuk urea ini bisa ditambahkan sebanyak 100-200 kg ampas dari kubis, daun lamtoro, daun kaliandra, dan sayur sayuran lain.

Daun-daun tersebut diletakkan di atas pupuk dan biarkan mengalami pembusukan.

Tutup pupuk dengan plastik, terpal, atau karung, tidak perlu ditutup terlalu rapat.

Biarkan campuran tersebut mengalami fermentasi selama minimal 7 hari.

Proses ini akan menghasilkan pupuk organik yang kaya akan nutrisi.

Ketika pupuk sudah matang setelah 7 hari didiamkan, maka akan muncul jamur berwarna putih.

Simpan kembali pupuk di dalam karung, diamkan selama 7-10 hari.

Hasil yang akan kita dapatkan dari proses ini ada 2 jenis pupuk, yaitu pupuk padat dan pupuk cair.

Cara Pengaplikasian

Agar tanaman tidak layu, berikan pupuk terlebih dahulu baru tanaman yang akan ditanam.

Jangan lupa, setiap minggu siram dengan cairan hasil endapan pupuk yang sudah dibuat dengan dosis 1 liter cairan dicampur dengan 10 liter air.

Satu tanaman cukup 20 mililiter atau 2 sendok makan.

Berikut video cara membuat pupuk urea yang bisa disimak :

Kesimpulan:

Pupuk organik yang dihasilkan oleh petani milenial ini bukan hanya efektif dalam meningkatkan kualitas tanah dan tanaman, tetapi juga merupakan langkah menuju pertanian yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, praktik ini memberikan peluang baru untuk menciptakan lapangan pekerjaan di desa dan mengentas kemiskinan.

Semoga inisiatif seperti ini dapat menginspirasi petani lainnya untuk mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Kalkulator Perhitungan Bahan

Untuk mempermudah menghitung kebutuhan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk Urea, masukkan jumlah Katalis yang Anda punya pada kolom dibawah :

Jumlah Katalis :
Liter
  1. Pembuatan katalisnya dari bahan apa saja ya? Apa bisa pakai katalis yang dijual di toko2 pertanian?

  2. Untuk mendapatkan Pupuk Cair nya, apakah langsung di keluarkan pada saat itu juga atau menunggu setelah 7 hari baru di buka kran pembuangannya ?

    1. Setelah 7 hari proses fermentasi. Buka kran pembuangannya dan tampung untuk memanen urea cair.
      Biasanya urea cair akan keluar sedikit demi sedikit. Antara 3-5 hari hingga benar2 kering.
      Baru setelah kering, urea padat juga bisa masukkan ke karung.
      Diamkan urea padat selama 1 minggu, baru kemudian bisa diaplikasikan ke tanaman.

  3. gimana kalau tanpa katalis tp dgn komposisi kohe sesuai aturan yg ada katalisnya? apa cukup oksidasi dgn cairan urin plus air saja tidak apa-apa?

Tinggalkan Jejak

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Produk
0
Keranjang
Akun
Panduan
Konsultasi