Mengenal apa itu QRR dan sejarahnya

QRR, yang merupakan singkatan dari “Quantum Rotan Revolusioner,” adalah kumpulan mikroba bio-nuklir yang dikembangkan oleh Dr. Maman Nurzaman, yang juga dikenal sebagai Ayah Manjel.

Sejarah QRR bermula dari Rotan (Ramuan Organik Tanaman), yang berfungsi sebagai pengurai bahan organik seperti EM4, Pomi, Beka, Tangguh, Bioboost, dan lainnya. Namun, Rotan ini bisa dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan sederhana seperti buah dan sayuran.

Seiring waktu, Rotan mengalami peningkatan kinerja dan fungsi, mirip dengan pembaruan pada smartphone. Beberapa versi Rotan telah dikembangkan dan cara pembuatannya telah dibagikan. Pada versi terbarunya, Rotan berganti nama menjadi QRR.

Mikroba dalam QRR dirancang dengan kemampuan luar biasa. Selain sebagai bio-nuklir, QRR bisa bertahan pada suhu 70-80°C, menguraikan herbisida, tidak mati terkena fungisida, memecah unsur senyawa menjadi ion kation/anion, dan bahkan mengubah unsur mikro menjadi nano.

Ada yang pernah melakukan uji coba dengan merebus QRR dan tiga produk lainnya secara terpisah selama sekitar satu jam. Setelah didinginkan dan disimpan beberapa hari, tiga produk lainnya berubah bau menjadi busuk, yang menandakan mikroba di dalamnya mati. Namun, QRR tetap berbau seperti sebelumnya, menunjukkan mikroba di dalamnya masih hidup.

Ketika QRR yang telah direbus diuji kembali untuk fermentasi bahan organik secara anaerob, wadah yang digunakan tidak kuat menahan gas hasil fermentasi dan akhirnya pecah. Ini membuktikan bahwa QRR memiliki kemampuan yang luar biasa.

Hingga kini, Dr. Maman Nurzaman belum dapat membagikan cara membuat QRR karena beberapa alasan, termasuk perlunya laboratorium, penelitian lebih lanjut, dan bahan-bahan tertentu yang mungkin sulit didapat.

Kabar baiknya, QRR bisa dibeli melalui ijokota.com. QRR tidak dijual bebas dan hanya tersedia untuk komunitas.