Mengolah lahan gambut memang memerlukan teknik khusus karena karakteristik tanah yang asam dan miskin unsur hara. Berikut ini rangkuman dari tips yang bisa diikuti untuk menjadikan lahan gambut produktif sebagai lahan pertanian:
Pengolahan Lahan:
- Balik lapisan gambut atas setebal 10-20 cm, dan jika menanam hortikultura, sekalian buat bedengan. Pastikan lapisan tanah bagian atas yang tadinya ada di bawah, menjadi permukaan atas.
- Buat parit sedalam 40-50 cm di antara bedengan untuk memperlancar drainase air.
- Taburkan dolomit 2-3 kg per meter persegi di bedengan untuk menurunkan keasaman tanah, serta abu sisa pembakaran 1-2 kg per meter persegi untuk menambah unsur kalium.
- Penyiraman Pupuk Cair:
– Kocor ROMA dengan dosis 1 gelas untuk 1 tangki (14 liter air). Biarkan selama 1 hari.
– Kocor campuran ROTAN/QRR dan Trichoderma, masing-masing dengan dosis 1 gelas untuk 1 tangki (14 liter air). Biarkan selama 10-14 hari sebelum menanam.
Perawatan Lahan:
- Pada bulan pertama, lakukan penyiraman ROTAN/QRR dengan dosis 100 ml per tangki (14 liter air) seminggu sekali.
- Perawatan bulan kedua lakukan penyiraman ROTAN/QRR setiap dua minggu sekali.
Pemupukan:
- Pemupukan NPK: Penting untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K), karena lahan gambut sangat miskin akan unsur-unsur ini. Dosis sesuai standar kebutuhan tanaman.
- Unsur Mikro: Pastikan tanaman mendapatkan unsur mikro penting seperti Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), dan Seng (Zn) yang sangat rendah atau tidak ada di lahan gambut.
- Hindari Pupuk Mengandung Sulfur (S) dan Besi (Fe): Unsur belerang (S) dan besi (Fe) banyak terdapat di lahan gambut, sehingga tambahan unsur ini bisa menyebabkan keracunan pada tanaman.
Semoga bermanfaat dan membantu dalam mengolah lahan gambut!