Sebelum Tanam:
- Setiap lubang tanam diberi bahan berikut:
– 2 kg kohe ayam
– 50 gram TSP
– 25 gram KCl - Kocor menggunakan larutan ROMA dengan dosis 100 ml untuk 15 liter air. Setiap lubang diberi 1 liter larutan, biarkan selama 1 hari.
- Kocor lagi dengan larutan AJR, dosis 50 ml untuk 15 liter air. Setiap lubang cukup 1 liter, biarkan 1 hari.
- Kocor dengan larutan QRR yang telah diaktifkan, dosis 100 ml untuk 15 liter air. Setiap lubang diberi 1/2 liter.
- Kocor larutan Trichoderma, dosis 100 ml untuk 15 liter air. Setiap lubang cukup 1/2 liter.
- Aduk seluruh bahan dengan tanah, kemudian biarkan selama 2 minggu.
Cara Tanam:
- Ambil bibit pisang dari anakan sehat dengan tinggi 60-100 cm. Potong bagian atas hingga hanya menyisakan batang tanpa daun.
- Tanam bibit secara rebah atau miring dengan sudut 30 derajat, kedalaman tanam 10-15 cm.
- Tutup dengan tanah dari lubang tanam. Tunas baru akan tumbuh dari tengah batang dan akan menjadi generasi F1 seperti induknya.
Pemupukan Lanjutan:
- Bahan pemupukan:
– QRR yang telah diaktfikan: 1 liter
– Kohe ayam: 1/2 karung
– Dolomit: 20 kg
– Urea: 10 kg
– TSP: 10 kg
– KCl: 10 kg
– Air kelapa: 100 liter (atau minimal 10 liter jika dadakan)
– Air cucian beras: 100 liter
– Daun kelor: 1/2 karung
– Gula: 1 kg
– Dedak: 1 kg
– Air hingga drum penuh 200 liter - Fermentasi semua bahan selama 2 minggu.
Aplikasi Pupuk:
– Pada umur 1 bulan: Dosis 1 liter per pohon.
– Pada umur 3 bulan: Dosis 2 liter per pohon.
– Pada umur 5 bulan: Dosis 3 liter per pohon.
– Pada umur 7 bulan: Dosis 4 liter per pohon.
Aplikasi Trichoderma:
Dilakukan setiap bulan sekali dengan dosis 1 tutup per pohon, dicampur dengan air 1 ember, kemudian dikocorkan.
Catatan:
Setiap rumpun pisang sebaiknya hanya memiliki maksimal 2 anakan dengan selisih umur ideal sekitar 1 bulan untuk menjaga kualitas pertumbuhan.