Bertanam secara tumpang sari merupakan metode yang efektif untuk memaksimalkan penggunaan lahan. Dengan teknik ini dan pemupukan yang tepat, hasil panen akan meningkat, dan biaya modal menjadi lebih hemat.
Berikut tips menanam sayuran dengan pemupukan sekali untuk 1 tahun dari Ayah Manjel:
Bahan yang Diperlukan:
- Trichoderma
- ROMA
- PGPR
- ROTAN/QRR
- Kohe Ayam BR
- MOL Sayur
- MOL Batang Pisang
- MOL Sabut Kelapa
- Mulsa
Cara Aplikasi:
- Buat bedengan dengan lebar 1 meter, panjang sesuai lahan, dan tinggi 20-30 cm.
- Kocorkan trichoderma ke dalam bedengan. Tunggu 5-7 hari, lalu tambahkan ROMA.
- Sebarkan Kohe BR (3000 karung per hektar) dan siram atau semprotkan ROTAN/QRR yang sudah diaktifkan. Aduk merata dengan tanah di bedengan.
- Tutupi bedengan dengan mulsa tanpa membuat lubang. Diamkan setidaknya selama 2 minggu agar terjadi proses fermentasi di lahan.
- Setelah 2 minggu, buat lubang pada mulsa dalam tiga baris melintang dengan jarak antar lubang 35 cm, baik ke samping maupun ke panjang.
Cara Penanaman:
- Tanam sayuran berumur 3 bulan, seperti cabai, di baris tengah.
- Tanam sayuran berumur 1 bulan, seperti sawi, di baris kiri dan kanan.
Penggantian Tanaman:
- Setelah panen baris kiri dan kanan (biasanya sudah mengembalikan modal awal), gantilah salah satu baris (kiri atau kanan) dengan sayuran yang sama dengan yang ditanam di tengah.
- Tanam kembali sayuran berumur 1 bulan di baris lainnya.
Penanaman Berkelanjutan:
- Saat panen tanaman berumur 1 bulan yang terakhir, gantilah dengan tanaman yang sama seperti di baris tengah. Ini akan menciptakan tanaman utama dengan usia berbeda-beda.
- Pada panen raya, Anda akan memiliki stok yang berkelanjutan sementara yang lain sudah habis, yang berpotensi memberikan harga jual yang lebih tinggi.
Catatan:
- Selama satu tahun, tidak perlu menambah pupuk dasar. Cukup semprot atau siram ROTAN3/QRR ke lubang/tanaman setiap minggu dengan dosis 1 liter ROTAN3/QRR dicampur dengan 200 liter air. Aplikasikan ROMA setiap dua minggu, baik ada hama maupun tidak. Gunakan MOL sayuran saat fase vegetatif, lalu MOL batang pisang dan MOL sabut kelapa pada fase generatif.
- Untuk setiap pergantian tanaman, cukup cabut tanaman lama dan tanam yang baru tanpa menambah atau membuka mulsa.
Metode ini sederhana namun efektif, memungkinkan hasil panen yang optimal dengan penghematan biaya pada musim tanam kedua dan ketiga.
Semoga sukses!