Nilam, terutama varietas P. cablin Benth. yang dikenal sebagai nilam Aceh, merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang sangat penting dalam industri parfum, sabun, dan kosmetik. Berikut ini adalah beberapa poin penting tentang budidaya nilam yang optimal:
Varietas yang Dianjurkan
Disarankan untuk menanam varietas nilam Aceh (P. cablin Benth.), yang memiliki kualitas minyak atsiri terbaik.
Ketinggian Lokasi
Lokasi penanaman yang ideal berada pada ketinggian tidak melebihi 500 meter di atas permukaan laut (dpl).
Pembenihan
Sebaiknya pembenihan dilakukan secara tidak langsung, yakni menggunakan polybag.
Media Tanam
Komposisi Media Tanam:
- 2 bagian tanah subur
- 1 bagian pupuk organik (kompos atau bokashi)
- 1 bagian sekam bakar atau mentah
- ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Auxin dan Sitokinin sebanyak 10%
- 1 bagian trichokompos dari eceng gondok
Pengolahan Media:
- Setelah media dicampur, biarkan selama 5 hari, kemudian kocor dengan ROMA.
- Tunggu 3 hari sebelum memasukkan benih ke media tanam.
Perlindungan dari Matahari
Selama 2 bulan pertama, benih nilam sebaiknya ditempatkan di area yang teduh, jauh dari paparan sinar matahari langsung.
Pemupukan Lanjutan
Pemupukan dilakukan seminggu setelah panen pertama dan diulangi secara rutin setelah panen berikutnya.
—
Pola Tanam di Perkebunan
- Bedengan dibuat dengan tinggi 20-25 cm.
- Ukuran Lubang Tanam: Lubang tanam berukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm.
- Jarak antar barisan: 90 cm – 100 cm
- Jarak antar tanaman dalam barisan: 40 cm – 50 cm
- Pada lahan datar, gunakan jarak tanam 100 cm x 50 cm.
- Pada lahan miring (kemiringan sekitar 15 derajat), jarak tanam dalam barisan lebih sempit, yaitu 40 cm.
Arah barisan tanam harus mengikuti kontur tanah untuk mencegah erosi, terutama pada lahan yang miring.
Dengan memperhatikan pola tanam dan pemeliharaan yang tepat, tanaman nilam dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan minyak atsiri berkualitas tinggi.
