Berikut adalah cara budidaya kacang hijau/kacang tanah/kedelai :
Benih dan Varietas
- Semua varietas kacang hijau yang sudah dilepas cocok ditanam di lahan sawah atau tegalan.
- Varietas baru yang tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti Sriti, Kutilang, Perkutut, dan Murai direkomendasikan untuk daerah endemik penyakit tersebut.
- Dibutuhkan sekitar 20 kg benih per hektar dengan tingkat daya tumbuh minimal 90%.
Penyiapan Lahan
- Sawah bekas padi: Tanpa olah tanah (TOT) cukup efektif. Potong pendek tunggul padi, bersihkan atau pinggirkan secukupnya. Jika lahan becek, buat saluran drainase setiap 3-5 meter.
- Tegalan atau bekas tanaman palawija: Lakukan pengolahan dengan membajak sedalam 15-20 cm, haluskan dan ratakan tanah, serta buat saluran drainase berjarak 3-5 meter.
- Tambahkan pupuk kandang atau kohe ayam (idealnya 4 ton/ha untuk lahan yang belum pernah memakai pupuk organik, atau 2 ton/ha untuk lahan yang telah menggunakan pupuk organik sebelumnya).
- Lakukan pengkocoran TRICHODERMA dan ROTAN/QRR yang telah diaktifkan (1 liter masing-masing dengan campuran 200 liter air) agar tanah siap dalam 5-7 hari.
Cara Tanam
- Gunakan sistem tugal, dua biji per lubang tanam.
- Pada musim hujan, jarak tanam sebaiknya 40 cm x 15 cm untuk populasi 300-400 ribu tanaman per hektar.
- Pada musim kemarau, gunakan jarak tanam 40 cm x 10 cm untuk populasi sekitar 400-500 ribu tanaman per hektar.
- Pada tanah bekas padi, penanaman kacang maksimal lima hari setelah padi panen.
- Lakukan penyulaman pada usia maksimal 7 hari.
- Untuk lahan yang belum pernah ditanami kacang hijau, rendam benih dengan PGPR murni/QRR yang telah diaktifkan selama 2-4 jam sebelum ditanam.
Pemupukan
- Pada lahan yang kurang subur, aplikasikan POC Vegetatif 200 ml/tangki pada satu minggu setelah tanam.
- Aplikasikan kembali POC Vegetatif pada hari ke-25.
- Pada hari ke-35, tambahkan POC Generatif dengan dosis yang sama 200 ml/tangki, dan lakukan hal yang sama pada hari ke-45.
Mulsa Jerami
Penggunaan mulsa jerami padi sebanyak 5 ton/ha dianjurkan untuk menekan pertumbuhan gulma, mengurangi serangan hama lalat bibit, dan mengurangi penguapan air.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan dua kali pada saat tanaman berumur 2 dan 4 minggu.
Pengairan
- Di wilayah panas (suhu 30-31°C) dengan kelembaban rendah (52-54%), pengairan dua kali pada umur 21 dan 33 hari sangat diperlukan.
- Di daerah dengan suhu sedang (24-26°C) dan kelembaban tinggi (77-82%), satu kali pengairan pada umur 21 atau 38 hari sudah cukup.
- Periode kritis kebutuhan air kacang hijau adalah pada fase berbunga (umur 25 hari) dan pengisian polong (45-50 hari). Pada fase ini, kekurangan air harus dihindari.
Pengendalian Hama
- Hama utama pada kacang hijau meliputi lalat kacang, ulat jengkal, kepik hijau, kepik coklat, penggerek polong, dan kutu Thrips.
- Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan campuran ROMA, bawang putih, cabai rawit merah, dan tembakau dosis 150 ml per tangki, setiap minggu sejak hari kelima setelah tanam.
Pengendalian Penyakit
- Penyakit utama mencakup bercak daun, busuk batang, embun tepung, dan puru akar.
- Lakukan penyemprotan Trichoderma atau Glio dengan dosis 10 ml per tangki setiap dua minggu sejak hari ke-10 setelah tanam.
Semoga bermanfaat!