20241025 082941 0000 20241025 082941 0000

Cara Budidaya Tomat Organik ala KP2M

Berikut adalah cara budidaya tomat organik berdasarkan panduan yang diberikan:

Persiapan Awal

  1. Benih Tomat Unggul: Pilih benih yang sehat dan berkualitas.
  2. Pupuk Organik/Pupuk Kandang: Dosis 3-4 ton/Ha, sebaiknya gunakan pupuk kandang ayam broiler.
  3. Trichoderma: Sebagai agen hayati untuk melawan patogen tanah.
  4. ROTAN/QRR yang telah diaktifkan, POC Vegetatif, POC Generatif: Digunakan untuk pemupukan organik pada fase vegetatif dan generatif.
  5. Pestisida Organik (ROMA): Digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit.
  6. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria): Meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui mikroba yang menguntungkan.

Langkah Budidaya Tomat Organik

1. Pengolahan Lahan

  • Buat bedengan lebar 1 meter, panjang disesuaikan dengan lahan.
  • Tambahkan pupuk kandang ayam broiler sebanyak 1 karung untuk setiap bedengan sepanjang 10 meter.
  • Campur ROMA, bawang putih, tomat rawit merah, dan tembakau (1 liter + 10 liter air), aduk dengan pupuk kandang dan biarkan selama 1-2 hari.
  • Campurkan ROTAN/QRR yang telah diaktifkan (1 liter), PGPR (1 liter), Trichoderma (1 liter), gula (1 kg), dan air (200 liter). Kocor ke bedengan hingga basah.
  • Tutup bedengan dengan mulsa, biarkan selama 2 minggu tanpa memberi lubang.
  • Setelah 2 minggu: Buat lubang tanam dengan jarak 40×40 cm tiap baris, dan jarak antar baris 50 cm.

2. Pembenihan

  • Rendam Benih Tomat:
  • Rendam benih dalam air hangat selama 3-5 menit, tiriskan.
  • Rendam dalam ROMA selama 10-15 menit, tiriskan.
  • Rendam benih dalam campuran ROTAN/QRR yang telah diaktifkan dan PGPR selama 12 jam.

3. Penyemaian

  • Campur tanah bawah bambu dan pupuk kandang, kocor dengan ROMA++ dan biarkan selama 1-2 hari.
  • Hari Ketiga: Semprot/kocor dengan campuran ROTAN/QRR yang telah diaktifkan, PGPR, dan Trichoderma, biarkan selama 1 minggu.
  • Tanam Benih: Masukkan tanah ke tempat penyemaian dan tanam benih (1 biji per tempat). Siram dengan ROTAN/QRR yang telah diaktifkan (10 ml/liter air) dan tutup dengan mulsa atau terpal hingga daun pertama muncul.
  • Pemindahan ke Lahan: Setelah berdaun lima (± 2 minggu), pindahkan benih ke lahan yang sudah disiapkan.

4. Pemupukan dan Perawatan

  • Saat Tanam: Kocor dengan POC Vegetatif (1 liter + 200 liter air) ke tiap lubang tanam, cukup asal basah.
  • Umur 7 Hari: Semprot dengan ROMA++.
  • Umur 14 Hari: Kocor dengan POC Vegetatif (1 liter), Trichoderma (1 liter), dan air (200 liter).
  • Buang tunas air di bawah cabang pertama dan pangkas tunas setelah tanaman berdaun 8-10.
  • Umur 25 Hari: Kocor dengan ROTAN/QRR yang telah diaktifkan (100 ml), Trichoderma (100 ml), POC Vegetatif (1 liter), gula (½ kg), dan air (200 liter).
  • Masa Bunga: Semprot POC Generatif (1 liter + 150 liter air) setiap minggu sekali, bergantian dengan ROMA++.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

  • Amati gejala hama dan penyakit, segera atasi dengan metode mekanik (buang hama dan daun yang terserang).
  • Pada musim kemarau, siram daun lebih sering untuk mencegah serangan kutu.
  • Semprot dengan ROMA: Campuran bawang putih, tomat rawit merah, dan tembakau untuk pencegahan hama.

Catatan Penting:

  • Pembuatan pupuk organik harus benar-benar matang dan steril, terutama pupuk kandang agar tidak membawa mikroba patogen.
  • Pemberian ROTAN/QRR yang telah diaktifkan atau POC dan ROMA diaplikasikan secara selang-seling setiap minggu.

Dengan pola budidaya ini, hasil panen tomat dapat meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan pola biasa.

Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Jejak

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Produk
0
Keranjang
Akun
Panduan
Konsultasi